Penyebab Balita Susah Buang Air Besar

Penyebab Balita Susah Buang Air Besar Dan Cara Mengatasinya – Siapa sih yang tega melihat anak balitanya nya sedang tidak merasa sehat? apalagi melihat anak susah untuk BAB alias buang air besar, tentunya kasihan kan. Nah kali ini Badrul Mozila akan memberikan informasi mengenai penyebab anak balita susah buang air besar dan juga cara mengatasinya.

Langsung saja lah ya gak usah basa-basi lagi, lagi malas nulis panjang lebar juga soalnya, hehe. Berikut ulasan mengenai penyebab balita susah buang air besar (BAB) dan cara mengatasinya. Perlu Anda ketahui, sembelit pada anak Sembelit dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari kurangnya asupan serat yang dikonsumsi, kurangnya minum, stres, malas ke kamar mandi untuk buang air besar, hingga pengaruh konsumsi obat-obatan tertentu.

Penyebab Balita Susah Buang Air Besar Dan Cara Mengatasinya Dengan Benar

Penyebab Balita Susah Buang Air Besar (BAB)

Kebanyakan orangtua tentunya panik ketika mengetahui anaknya sedang sembelit atau susah buang air besar, namun alangkah baiknya bila Anda tidak perlu panik dalam menyikapi masalah tersebut. Anda harus mengetahui cara mengatasi balita yang susah buang air besar, dan juga faktor apa saja bisa menyebabkan sembelit pada bayi. Beberapa penyebab balita susah buang air besar (BAB) paling umum terjadi.

1. Kondisi Medis Tertentu

Dalam kondisi medis tertentu dapat berkontribusi kepada terjadinya sembelit pada balita khususnya bayi. Pada bayi dengan usia dibawah 6 bulan, beberapa penyebab sembelit yang umum terjadi diantaranya seperti alergi susu sapi, kelainan organ saluran cerna sejak lahir, kadar kalsium terlalu tinggi dalam darah (hiperkalsemia), hipotiroid, penyakit Hirschprung, dan kelainan sumsum tulang belakang.

2. Balita Baru Diperkenalkan Dengan Makanan padat

Pada umumnya sembelit terjadi pada bayi yang sedang mengalami transisi dari hanya mengkonsumsi ASI ke makanan padat. Sehingga sistem pencernaannya belum terbiasa dengan kehadiran makanan padat di dalam lambung.

3. Susah Buang Air Besar (BAB) Karena Susu Formula

Tahukah Anda? susu formula memiliki komposisi nutrisi yang berbeda dengan Air Susu Ibu (ASI), tentunya hal ini bisa lebih sulit dicerna. Hal tersebut kemudian bisa menyebabkan tinja balita menjadi lebih keras, sehingga ketika balita susah untuk buang air besar dan mengalami sembelit.

4. Penyebab Balita Susah Buang Air Besar Karena Kekurangan Cairan

Kekurangan asupan cairan bisa menyebabkan makanan yang berada dilambung menjadi kering atau keras sehingga susah untuk dikeluarkan. Tak hanya itu, terkadang sebagian bayi juga susah menerima makanan dan minuman karena mulut mereka bermasalah, seperti belum tumbuh gigi susu atau adanya sariawan.

5. Penyebab Balita Susah Buang Air Besar Karena Kurang Asupan Serat

Kekurangan asupan serat pada anak merupakan penyebab yang paling umum dari sembelit pada anak balita. Anak biasanya kurang konsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung serat. Sehingga, anak mempunyai feses yang keras dan sulit untuk dikeluarkan.

Adanya serat dari makanan tentunya membantu penyerapan air oleh feses dan memberikan volume pada feses, sehingga feses lebih lunak dan mudah untuk dikeluarkan. Maka dari itu, biasakanlah memberikan makanan anak Anda dengan gizi seimbang, terutama makan buah dan sayur setiap hari.

Baca juga: Menu Makanan Bayi 9 Bulan Belum Tumbuh Gigi

Cara Mengatasi Balita Susah Buang Air Besar (BAB)

Cara Mengatasi Balita Susah Buang Air Besa (BAB)

Lalu bagaimana sih cara mengatasi balita yang susah buang air besar (BAB)? Untuk mengatasi sembelit pada balita, tentunya ada hal yang perlu dibedakan menurut kelompok umurnya. Berbeda dengan orang dewasa, kondisi fisik bayi pada tiap perkembangan usianya akan berbeda-beda.

Mengatasi Balita Susah Buang Air Besar (BAB) berusia kurang dari 6 bulan:

  • Mengubah atau mengganti susu formula
    Jika selama ini anak diberikan susu formula, diskusikan dulu dengan dokter untuk mengubah takaran susu formula atau mempertimbangkan penggantian susu formula.
  • Memanfaatkan pelembut tinja
    Bisa juga gunakan pelembut tinja sesuai anjuran dokter. Pelembut tinja ini dapat ditambahkan ke dalam susu bayi untuk diberikan tiga kali sehari.

Sedangkan Cara Mengatasi Balita Susah Buang Air Besar (BAB) yang berusia 6 bulan-2 tahun:

  • Biasakan duduk di toilet secara teratur
    Hal ini dilakukan sekitar 3-5 menit setelah makan. Anak diminta duduk di toilet meski tidak merasa ingin buang air besar. Ciptakan suasana yang nyaman agar anak merasa nyaman tiap buang air besar di toilet. Dengan cara ini juga anak bisa belajar merespons keinginannya sendiri untuk buang air besar dengan selalu duduk di toilet.
  • Berikan makanan yang tinggi serat
    Tambahkan serat dari tiga porsi sayuran dan 2 porsi buah setiap hari. Utamakan memberinya asupan serat dari buah-buahan berkulit yang bisa langsung dikonsumsi, seperti buah plum, aprikot, persik, atau prune. Selain buah-buahan, roti gandum juga bisa diberikan kepadanya. Hindari sereal siap saji yang sudah diproses, seperti corn flake atau rice bubble.
  • Batasi pemberian susu sapi
    Jika anak Anda berusia lebih dari 18 bulan, susu sapi diberikan tidak lebih dari 500 mililiter (ml) per hari. Selain itu, hindari memberinya minuman manis sebelum waktu makan utama.

Jika sembelit pada anak tidak kunjung membaik, maka dapat diberikan obat laksatif berupa pencahar atau pelembut tinja. Namun, perlu diperhatikan bahwa obat-obatan tersebut hanya boleh diberikan setelah konsultasi dengan dokter.

Jika Anda masih ragu, segera konsultasikan dengan dokter melalui Halodoc Konsultasi Dokter. Tentunya disana terdapat dokter spesialis anak yang dapat membantu Anda menangani masalah tersebut.

Sumber referensi: https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/penyebab-sulit-buang-air-besar-pada-bayi-dan-balita/

Nah itulah artikel Badrul Mozila kali ini mengenai Penyebab Balita Susah Buang Air Besar (BAB) Dan Cara Mengatasinya. Semoga bisa bermanfaat dan juga membantu para orangtua dalam mengatasi hal tersebut, dan perlu diingat, jika Anda masih bimbang dengan artikel ini silahkan konsultasikan ke dokter Anda.

Baca juga: 

  • Stimuno Untuk Balita Imunomodulator Terbaik Balita