Ketahui Pengertian dan Ciri Hutang dalam Akuntansi

Ketahui Pengertian dan Ciri Hutang dalam Akuntansi
Ketahui Pengertian dan Ciri Hutang dalam Akuntansi

Badrul Mozila – Hutang menjadi suatu hal yang lumrah di dalam dunia bisnis. Dalam setiap laporan keuangan perusahaan manapun pastinya memiliki akun hutang. Tidak semua utang yang terjadi karena kondisi perusahaan yang mengalami masalah, akan tetapi untuk menjaga perputaran keuangan dalam bisnisnya.

Kenapa perusahaan tidak langsung melunasi utangnya, sehingga pada laporan nilai utang dapat di nol kan? Tentu hal itu untuk menjaga pengeluaran yang berlebih, serta memaksimalkan manfaat dari fasilitas utang yang diberikan oleh pihak lain. Jenis utang berdasarkan waktu ada dua yakni jangka panjang dan jangka pendek, hal itu untuk mengatur pembayaran agar tidak serentak.

Pengertian Hutang

Ketahui Pengertian dan Ciri Hutang dalam Akuntansi. Hutang merupakan suatu kewajiban yang ada karena transaksi pembelian, baik barang maupun jasa secara kredit yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. Utang harus segera dibayar dalam jangka waktu yang telah disepakati.

Dalam akuntansi, utang ialah suatu pengorbanan ekonomis untuk masa yang akan datang dalam bentuk penyerahan jasa, aktiva sebagai bagian dari transaksi. Bentuk utang tidak hanya berupa uang tunai saja, bisa juga seperti obligasi, saham, surat berharga, surat pengakuan utang dan masih banyak lagi.

Utang tidak dapat dipandang sebagai beban yang harus dipikul secara terus menerus, sehingga terkesan perlu untuk dihindari demi kesehatan keuangan perusahaan. Padahal semua itu tergantung apa tujuannya berhutang. Apabila dengan utang benar-benar digunakan untuk tujuan yang semestinya maka dengan berhutang malah dapat bermanfaat.

Ciri-Ciri Hutang

Ada dua jenis utang menurut waktunya, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Baik jangka pendek maupun panjang yang namanya utang haruslah segera diselesaikan sesuai kesepakatan dan tepat pada waktunya. Hal ini dapat membuktikan bahwa perusahaan mampu menyelesaikan kewajibannya sehingga pihak luar dapat mempercayainya. Jika nantinya perusahaan melakukan pinjaman lagi, tentu pihak yang meminjami akan mudah memberikannya.

Ciri hutang jangka panjang:

  1. Tanggal jatuh temponya sekitar 1 periode akuntansi atau 1 tahun, bahkan bisa lebih.
  2. Terdapat asset atau barang jaminan, dapat berupa BPKB, sertifikat atau surat berharga lainnya.
  3. Pelunasan dilakukan dengan cara berjangka atau cicilan dengan memiliki bunga sesuai kesepakatan kedua pihak.
  4. Diperoleh dari supplier atau lembaga keuangan yang menyediakan pinjaman dalam jangka panjang.

Ciri-ciri hutang jangka pendek:

  1. Jenjang waktu pelunasan dibawah 1 periode akuntansi atau 1 tahun
  2. Pembayaran dilakukan secara langsung sesuai jumlah pinjaman yang tertera, tidak menerima cicilan atau pembayaran berjangka
  3. Tidak ada bunganya
  4. Tidak memerlukan jaminan, hanya berlandaskan kepercayaan atau perjanjian tertulis.

Setiap melakukan hutang untuk bisnis, Anda harus mencatatnya agar nantinya tidak muncul hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk memudahkan Anda dalam melakukan pencatatan keuangan, kini bisa dilakukan menggunakan aplikasi canggih. Aplikasi pencatatan keuangan tersebut yaitu BukuKas yang menjamin pencatatannya cermat dan teliti. Banyaknya fitur untuk pengelolaan keuangan pastinya akan sangat bermanfaat bagi Anda yang memiliki bisnis. Tentu, bagi Anda pebisnis pemula, aplikasi ini sangat diperlukan.

Baca juga :